{'number': 6676, 'arab': 'حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ سَمِعْتُ جَابِرًا قَالَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَايِعْنِي عَلَى الْإِسْلَامِ فَبَايَعَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ ثُمَّ جَاءَ الْغَدَ مَحْمُومًا فَقَالَ أَقِلْنِي فَأَبَى فَلَمَّا وَلَّى قَالَ الْمَدِينَةُ كَالْكِيرِ تَنْفِي خَبَثَهَا وَيَنْصَعُ طِيبُهَا', 'id': 'Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu\'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Munkadir], aku mendengar [Jabir] mengatakan; \'Seorang arab badui (nomade) mendatangi Nabi shallallahu \'alaihi wasallam dan berujar "Baiatlah aku untuk Islam, " maka Nabi membaiatnya untuk Islam. Keesokan harinya si arab badui tadi datang dalam keadaan demam, dan berujar; "batalkanlah baiatku" namun Nabi enggan. Ketika si arab badui sudah berpaling, Nabi bersabda: "Madinah ini bagaikan tungku api yang menghilangkan karat-karatnya dan menyaring yang baik saja."'}