{'number': 5426, 'arab': 'حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَلَمَّا أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى الرُّومِ قِيلَ لَهُ إِنَّهُمْ لَنْ يَقْرَءُوا كِتَابَكَ إِذَا لَمْ يَكُنْ مَخْتُومًا فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ وَنَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ فَكَأَنَّمَا أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِهِ فِي يَدِهِ', 'id': 'Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] telah menceritakan kepada kami [Syu\'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliallahu \'anhu dia berkata; "Ketika Nabi shallallahu \'alaihi wasallam hendak menulis surat ke raja Romawi, maka diberitahukan kepada beliau; \'Sesungguhnya mereka tidak akan mau membaca surat anda karena tidak ada stempel.\' Setelah itu beliau membuat cincin (stempel) yang terbuat dari perak dan mengukirnya dengan tulisan \'Muhammad Rasulullah\' seakan-akan saya melihat putihnya (cahaya) dari tangan beliau."'}