{'number': 2797, 'arab': 'حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ أَبِي حَازِمٍ قَالَ قَالَ لِي جَرِيرٌقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُرِيحُنِي مِنْ ذِي الْخَلَصَةِ وَكَانَ بَيْتًا فِي خَثْعَمَ يُسَمَّى كَعْبَةَ الْيَمَانِيَةِ قَالَ فَانْطَلَقْتُ فِي خَمْسِينَ وَمِائَةِ فَارِسٍ مِنْ أَحْمَسَ وَكَانُوا أَصْحَابَ خَيْلٍ قَالَ وَكُنْتُ لَا أَثْبُتُ عَلَى الْخَيْلِ فَضَرَبَ فِي صَدْرِي حَتَّى رَأَيْتُ أَثَرَ أَصَابِعِهِ فِي صَدْرِي وَقَالَ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا فَانْطَلَقَ إِلَيْهَا فَكَسَرَهَا وَحَرَّقَهَا ثُمَّ بَعَثَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخْبِرُهُ فَقَالَ رَسُولُ جَرِيرٍ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا جِئْتُكَ حَتَّى تَرَكْتُهَا كَأَنَّهَا جَمَلٌ أَجْوَفُ أَوْ أَجْرَبُ قَالَ فَبَارَكَ فِي خَيْلِ أَحْمَسَ وَرِجَالِهَا خَمْسَ مَرَّاتٍ', 'id': 'Telah bercerita kepada kami [Musaddad] telah bercerita kepada kami [Yahya] dari [Isma\'il] berkata telah bercerita kepadaku [Qais bin Abi Hazim] berkata, [Jarir] berkata kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu \'alaihi wasallam telah berkata kepadaku: "Bisakah kamu membuat aku dapat beristirahat dari urusan Dzul Khalashah". Yang Beliau maksud adalah sebuah rumah di Khots\'am yang dinamakan Ka\'bah Al Yamaniyah (dijadikan sebagai kiblat dan didalamnya banyak patung yang disembah). Jarir berkata: "Maka aku berangkat dalam rambongan berjumlah seratus lima puluh pasukan berkuda dari suku Ahmas yang gagah berani. Mereka adalah para penunggang kuda yang ulung. Jarir berkata: "Saat itu aku adalah orang yang tidak ahli menunggang kuda hingga akhirnya Beliau memukul dadaku hingga aku lihat bekas jari tangan Beliau di dadaku". Kemudian Beliau berdo\'a: "Ya Allah mantapkanlah dia dan jadikanlah dia seorang pemberi petunjuk yang senantiasa mendapatkan petunjuk". Maka Jarir berangkat menuju rumah yang dimaksud lalu merusak dan membakarnya. Kemudia dia mengutus utusan untuk menemui Rasulullah shallallahu \'alaihi wasallam dan mengabarkan apa yang sudah terjadi. Utusan Jarir berkata: "Demi Dzat Yang Mengutus Tuan dengan haq, tidaklah aku menemui Tuan melainkan aku telah meninggalkan rumah tersebut seolah seperti unta yang berlobang atau kudisan (sebutan untuk kehancuran rumah tersebut karena telah dibakar). Jarir berkata: "Maka Beliau shallallahu \'alaihi wasallam mendo\'akan keberkahan kepada kuda kuda dan orang-orang suku Ahmas sebanyak lima kali.'}