{'number': 1028, 'arab': 'حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْالصَّلَاةُ أَوَّلُ مَا فُرِضَتْ رَكْعَتَيْنِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ وَأُتِمَّتْ صَلَاةُ الْحَضَرِقَالَ الزُّهْرِيُّ فَقُلْتُ لِعُرْوَةَ مَا بَالُ عَائِشَةَ تُتِمُّ قَالَ تَأَوَّلَتْ مَا تَأَوَّلَ عُثْمَانُ', 'id': 'Telah menceritakan kepada kami [\'Abdullah bin Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhriy] dari [\'Urwah] dari [\'Aisyah radliallahu \'anha] berkata: "Awal mula diwajibkannya shalat sebanyak dua raka\'at. Kemudian ketentuan ini ditetapkan untuk shalat safar (dalam bepergian) dan disempurnakan bagi shalat di tempat tinggal (mukim) ". Berkata, Az Zuhriy: "Aku bertanya kepada \'Urwah: "Mengapa \'Aisyah radliallahu \'anha menyempurnakan?" \'Urwah menjawab: "Dia mengikuti seperti yang dilakukan \'Utsman".'}